“Akses ini vital, tapi kondisinya rusak berat. Setiap musim hujan, jalan berubah jadi kubangan lumpur,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Nagari Salareh Aia, Rijal Islami, menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama bagi sekitar 200 kepala keluarga di korong itu.
“Pemerintah sempat berencana membangun jalan, tapi proyeknya tertunda karena lokasi masuk kawasan hutan lindung,” jelas Rijal.
Warga kini berharap pemerintah daerah maupun pusat segera mencari solusi agar pembangunan tetap bisa dilakukan tanpa melanggar aturan kawasan hutan.
“Kalau dibiarkan, entah berapa nyawa lagi yang hilang hanya karena jalan berlumpur,” pungkas Fajri.