Kabarminang – Padang Panjang kembali menjalani tahapan penilaian Penghargaan Kota Sehat Tingkat Nasional yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Pada tahap verifikasi lanjutan tersebut, Wakil Wali Kota, Allex Saputra memaparkan penyelenggaraan program Kota Sehat di hadapan tim verifikator secara virtual dari ruang VIP Balai Kota, Selasa (19/8/2025).
Ia mengatakan, capaian Padang Panjang yang berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Wistara kategori tertinggi Kota Sehat sebanyak tujuh kali berturut-turut.
“Keberhasilan ini tentu bukan akhir, melainkan tantangan untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui sembilan tatanan Kota Sehat,” ujarnya.
Adapun sembilan tatanan tersebut mencakup, Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri, Permukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, Pasar, Pariwisata, Perkantoran dan Perindustrian, Transportasi dan Tertib Lalu Lintas, Perlindungan Sosial, serta Pencegahan dan Penanganan Bencana.
Pada kesempatan itu, Wawako Allex menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana, mengingat Padang Panjang berada di kawasan rawan bencana. Ia menyebut Salah satu langkah nyatanya melalui pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat, guna menumbuhkan budaya sadar bencana.
“Pemko berkomitmen dalam mendorong inovasi daerah. Tercatat, jumlah inovasi yang dilahirkan setiap tahun terus bertambah. Rinciannya, 150 inovasi pada 2020, sebanyak 83 inovasi pada 2021, 116 inovasi pada 2022, 55 inovasi pada 2023, dan melonjak menjadi 154 pada 2024,” tuturnya.
Ia mengatakan, berbagai inovasi itu turut mengantarkan Padang Panjang meraih predikat Top 5 Kota Sangat Inovatif 2023 serta Kota Inovatif dalam Government Award 2024.
“Tahun ini kita menargetkan peningkatan Indeks Inovasi Daerah, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan publik. Harapannya, Padang Panjang dapat kembali meraih prestasi lebih tinggi pada ajang IGA 2025,” imbuhnya.