Kabarminang.com – Industri animasi Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan lewat film animasi bertajuk Jumbo, karya visioner dari Ryan Adriandhy Halim.
Menggabungkan sentuhan nostalgia era 2000-an dengan teknologi animasi modern, Jumbo tidak hanya berhasil menarik perhatian penonton tanah air, tapi juga mencatat sejarah sebagai film animasi lokal yang tayang di 17 negara sekaligus.
Jumbo bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki bertubuh besar yang kerap dijuluki “Jumbo” oleh teman-temannya. Meski sering merasa berbeda dan kesepian, Don memiliki hati yang besar dan penuh rasa ingin tahu.
Dalam perjalanannya, ia belajar menerima dirinya sendiri, menemukan makna persahabatan sejati, dan menghadapi tantangan yang membentuknya menjadi sosok yang lebih kuat. Berlatar tahun 2000-an, film ini membawa penonton menyusuri masa kecil penuh kehangatan, permainan tradisional, dan nilai-nilai keluarga yang tak lekang oleh waktu.
Siapa sangka, sang sutradara Ryan Adriandhy merupakan keturunan Minang. Hal ini diungkapkannya saat dia hadir di Podcast Praz Teguh seorang komika asal Padang, Ryan mengaku bahwa ibunya berasal dari Sulik Aia, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok. Hal ini tentunya membuat bangga Ranah Minang dengan talentanya yang dapat menyutradarai salah satu film animasi terbaik di Indonesia saat ini.
Di balik visual yang memukau dan cerita yang menyentuh, terdapat sejumlah fakta menarik yang menjadikan film ini layak mendapat sorotan lebih. Berikut deretan fakta unik tentang Jumbo yang mungkin belum kamu ketahui!
1. Debut Penyutradaraan Ryan Adriandhy
Dikenal sebagai komika dan animator, Ryan Adriandhy memulai debutnya sebagai sutradara melalui film Jumbo.
2. Proses Produksi Selama 5 Tahun
Film ini memerlukan waktu produksi sekitar lima tahun, dimulai sejak April 2020.