“Bulan ini masih ketemu Athyfa di sekolah untuk ambil ijazah. Kami tak menyangka kepergiannya secepat ini,” ucap Hernandar.
Ia menekankan pentingnya edukasi keselamatan berkendara (safety riding) di kalangan pelajar, dan mendorong penegakan aturan lalu lintas secara tegas agar kendaraan besar tak lagi melintas sembarangan di kawasan kampus.
“Ini bukan murni kecelakaan, tapi kelalaian manusia. Dump truk tak seharusnya masuk kawasan pendidikan. Jalur truk kan sudah diatur,” tegasnya.
Kecelakaan ini turut memantik kemarahan publik di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan lemahnya pengawasan terhadap truk-truk besar yang melintasi jalan padat mahasiswa.
Sekolah berharap ada keadilan bagi keluarga korban dan perubahan nyata dalam pengaturan lalu lintas di kawasan kampus.