Danang juga menjelaskan detail fitur utama pesawat Lion Air, Airbus 330 itu, di antaranya, berkapasitas hingga 430 kursi ergonomis dengan jarak kursi sesuai standar kenyamanan jarak jauh; kabin luas dengan jendela besar yang memberikan kesan lega dan terang; dinding kabin modern untuk efek visual lebih lapang; kompartemen atas (overhead bin) besar untuk penyimpanan barang bawaan.
“Selain itu, mood lighting (sistem pencahayaan kabin yang dapat diatur) untuk menyesuaikan suasana penerbangan siang atau malam, dan sistem sirkulasi udara canggih yang menjaga kesegaran udara selama penerbangan dan membantu mengurangi rasa lelah, serta fasilitas tambahan lain yang mendukung kenyamanan sepanjang perjalanan,” ujarnya.
Danang juga memastikan bahwa pesawat yang digunakan untuk melayani jemaah haji sudah memenuhi standar perawatan dan kesiapan operasional. Sebelum ditempatkan di embarkasi masing-masing, kata Denang, seluruh pesawat telah menjalani proses perawatan menyeluruh di fasilitas Batam Aero Technic.
“Perawatan yang kita lakukan di pesawat mulai dari inspeksi mendalam, perbaikan struktural, pengujian sistem dan kelayakan terbang jangka Panjang,” ujar Danang.
Selain itu, kata Danang, sesampainya di bandara embarkasi, pesawat menjalani pengecekan rutin sebelum dan sesudah penerbangan guna memastikan performa tetap optimal dan memenuhi standar keselamatan.
“Lion Air berkomitmen penuh dalam menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman, nyaman, dan berorientasi pada pelayanan terbaik untuk mendukung kelancaran ibadah haji jemaah Indonesia tahun 2025,” tutur Danang.
Secara terpisah, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin mengapresiasi Lion Air yang telah mempersiapkan transportasi jemaah embarkasi Padang dengan baik, bahkan sudah tiba di Padang jauh sebelum keberangkatan jemaah.
“Kita berharap perjalanan jemaah Embarkasi Padang bersama maskapai Lion Air berjalan dengan lancar dan selamat berangkat dari Tanah Air menuju Tanah Suci dan kembali lagi ke ranah Minang,” tuturnya.