“Banyak warga yang bertanya kepada saya, ‘Pak, orang-orang yang menggunakan baju putih itu melakukan survei apa di nagari kita?’ Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena saya tidak tahu survei pencarian lokasi tempat dapur MBG akan didirikan. Kalau mereka (Bara Nusa) dari awal memberi tahu saya akan mencari lokasi itu, saya dan tim akan mendampingi mereka, bahkan memfasilitasi mereka. Tapi, tiba-tiba Bara Nusa datang ke kantor saya untuk meminta tanda tangan. Saya katakan, tunggu dulu. Saya akan mencari info tentang pendirian dapur itu ke pemerintah kecamatan karena kalau ada apa-apa nanti, saya yang kena. Jadi, bukan saya tidak mau tanda tangan,” tuturnya.
Nofriedi menyatakan bahwa ia tidak menolak Program MBG di nagarinya. Ia mengatakan bahwa ia bahkan senang nagarinya menjadi salah satu tempat didirikannya dapur MBG di Batang Kapas.
“Saya tidak menghalangi pendirian dapur MBG di Nagari Koto Nan Tigo. Dana ketahanan pangan nagari bahkan kami alokasikan untuk mendukung program MBG. MBG ini kan program bersama, program nasional. Nagari wajib membantu,” ujarnya.
Selain itu, Nofriedi membantah bahwa dirinya mengatakan bahwa Prabowo saja harus minta izin kepadanya jika mau mendirikan dapur MBG di nagari itu. Ia menyatakan bahwa ia tidak mungkin mengatakan hal itu.