Kabarminang — Siswi kelas 6 sekolah dasar (SD) bernama Iza (13) ditemukan tewas karena tenggelam di sungai di Lubuk Talang Kamuniang Batu Hampa, Kampung Koto Merapak, Nagari Padang XI Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan, Rabu (26/3) siang.
Ketua Pemuda Kampung Koto Merapak, Afri Yennor, mengatakan bahwa ia tidak tahu persis pukul berapa kejadian itu. Namun, yang jelas, kata Afri, puluhan warga sudah berada di sungai itu pukul 13.30 WIB untuk menyaksikan pencarian Iza oleh sejumlah pemuda setempat.
“Tak lama setelah menyelam, pemuda langsung menemukan jasad anak tersebut di sebuah lubuk yang agak dalam,” ucap Afri kepada Kabarminang.com, Kamis (27/3).
Afri menceritakan bahwa Iza merupakan warga Kampung Balik Gunung, Nagari Punggasan Timur, Linggo Sari Baganti. Anak itu, katanya, mandi-mandi dengan lima orang temannya dari kampung yang sama.
“Saat mandi-mandi, Iza mengajak teman-temannya untuk mandi di lubuk, yang airnya dalam, seperti ada yang memanggil-manggilnya untuk mandi-mandi di tempat itu. Iza bahkan menarik tangan teman-temannya, tetapi teman-temannya tidak mau. Iza akhirnya mandi di lubuk itu sendirian, lalu tenggelam,” tutur Afri.
Setelah Iza tenggelam, kata Arfi, teman-temannya meminta tolong kepada warga yang melintasi sungai itu. Warga tersebut, kata Arfi, memanggil warga lainnya. Kemudian, banyak warga yang mendatangi lokasi dan mencari Iza.
Arfi mengatakan bahwa setelah menemukan jasad Iza, warga membawa jazad tersebut dengan tandu, yang dibuat dari kain sarung ke pusat kesehatan nagari (puskesri) untuk diperiksa. Dari puskesri, kata Afri, jenazah Iza dibawa ke Puskesmas Linggo Sari Baganti.
“Sanak famili Iza sudah mengetahui kejadian itu dan sudah menjemput jenazah Iza. Sementara itu, ayah dan ibunya belum pulang dari ladang. Mereka biasanya pergi ke ladang selama seminggu,” ucapnya.
Mengenai tempat Iza dan teman-temannya mandi itu, Afri mengatakan bahwa sungai itu memang biasa digunakan oleh orang-orang untuk mandi-mandi dan balimau menjelang masuk puasa meski bukan tempat wisata resmi. Ia menyampaikan bahwa baru kali ini ada orang yang tenggelam di sana karena airnya tidak dalam.
“Pada musim kemarau ini airnya hanya setinggi lutut, sekitar 80 cm. Tapi, memang ada lubuk yang dalam di sana. Iza tenggelam di lubuk itu,” ucapnya.
Atas kejadian itu, Afri mengimbau anak-anak untuk mandi di sungai didampingi orang dewasa agar peristiwa seperti itu tidak terulang.