Selain itu, ia juga mengkritisi besarnya anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta struktur pemerintahan yang dinilai semakin gemuk.
“Program MBG diberikan kepada 13 juta anak selama tiga bulan, dengan biaya yang mencapai triliunan rupiah. Sementara itu, jumlah staf khusus dan pejabat dalam kabinet justru semakin bertambah, yang tentu saja turut membebani anggaran negara,” tambahnya.
Menurutnya, skema pengelolaan anggaran negara perlu dikaji ulang. Ia juga menyinggung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dinilai mangkrak, sementara sumber pendapatan negara belum jelas.
Dalam aksi ini, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, yaitu:
1. Cabut dan evaluasi Inpres No 1 Tahun 2025
2. Evaluasi total program Makan Bergizi Gratis
3. Efisiensi dan rombak kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis
4. Ciptakan pendidikan gratis ilmiah, demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan
5. Tolak Revisi UU Minerba
6. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen
7. Menolak RUU TN, Polri dan Kejaksaan
8. Mendesak Presiden Prabowo untuk mengeluarkan Perpu Perampasan Aset
Lihat postingan ini di Instagram