Pandangan progresif Rahmah menginspirasi banyak tokoh pendidikan, termasuk pendiri Universitas Al-Azhar Kairo, yang menjadikan model Diniyyah Puteri sebagai salah satu rujukan sistem pendidikan perempuan di dunia Islam.
Dalam perjalanannya, Rahmah juga aktif memperjuangkan hak-hak sosial perempuan melalui organisasi dan dakwah pendidikan. Ia menjadi teladan bagaimana nilai-nilai Islam bisa berpadu dengan semangat kemajuan tanpa kehilangan akar budaya Minangkabau yang berpegang pada falsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.”
Warisan Perjuangan yang Tak Lekang Zaman
Hingga kini, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang tetap menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam unggulan di Indonesia. Ribuan alumninya telah berkiprah di berbagai bidang, membawa semangat pembaharuan yang diwariskan pendirinya.
Bagi masyarakat Sumatera Barat, sosok Rahmah El Yunusiyah bukan hanya pahlawan nasional di atas kertas, tetapi simbol kebangkitan perempuan Minang — cerdas, beriman, dan berdaya.
Gelar Pahlawan Nasional yang diterimanya tahun ini menjadi pengakuan negara atas keteladanan dan warisan perjuangannya, sekaligus pengingat bahwa dari Ranah Minang, lahir perempuan hebat yang mampu mengubah wajah pendidikan Indonesia.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Hajjah Rahmah El Yunusiyah bukan hanya bentuk penghormatan terhadap masa lalu, tetapi juga panggilan bagi generasi muda Sumatera Barat untuk melanjutkan api perjuangannya.
Dari Padang Panjang, cahaya Rahmah terus menyala — menerangi jalan pendidikan dan kemajuan bangsa.
















