Kabarminang.com – Polisi mulai mengarahkan penyelidikan kasus perampokan bersenjata disertai penyekapan yang terjadi di Jorong Galudua, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, pada dugaan keterlibatan orang dalam.
Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, mengungkapkan bahwa tim gabungan telah memeriksa sejumlah saksi tambahan, termasuk orang-orang terdekat korban serta tetangga sekitar lokasi kejadian.
Ia menyebutkan indikasi adanya keterlibatan orang dalam menguat setelah ditemukan sejumlah kejanggalan terkait pengetahuan pelaku terhadap situasi di dalam rumah korban.
“Kami sedang mendalami siapa saja yang mengetahui lokasi penyimpanan barang berharga, kebiasaan korban, dan pola keluar-masuk penghuni rumah. Modus seperti ini sering kali melibatkan pembocoran informasi dari orang terdekat,” ujar Kombes Yessi yang dilansir pada Senin (16/6).
Diketahui, pelaku berjumlah tiga orang dan beraksi dengan mengenakan penutup wajah. Aksi tersebut diperkirakan berlangsung kurang dari satu jam. Polisi menduga para pelaku adalah profesional, mengingat tidak ada jejak sidik jari yang ditinggalkan di lokasi.
Sementara itu, Kapolsek Ampek Koto, AKP Fitrianto, menambahkan bahwa pihaknya turut menganalisis data komunikasi korban beberapa hari sebelum kejadian untuk menelusuri kemungkinan adanya pihak yang menjadi “penunjuk jalan”.
“Kami tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku mendapat informasi tentang akses rumah dan letak brankas dari orang dalam,” jelasnya.
Sejauh ini, kepolisian telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar jalur akses menuju rumah korban. Meski rekaman berada dalam kondisi gelap dan pelaku menutup wajah, penyidik berharap pola gerak kendaraan bisa menjadi petunjuk identifikasi.