Kabarminang – Hujan badai yang melanda Kabupaten Dharmasraya pada Minggu (14/9/2025) sore menyebabkan sejumlah pohon pelindung di sepanjang Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) tumbang sekitar pukul 16.00 WIB. Pohon-pohon yang roboh menutup akses jalan hingga menimbulkan kemacetan dan mengganggu arus lalu lintas.
Menariknya, pada beberapa pohon yang tumbang terlihat adanya bekas terbakar di bagian pangkal dan akar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dharmasraya, Budi Waluyo, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem sekaligus menjaga keberadaan pohon pelindung.
“Mohon waspada saja. Sebab sudah banyak pohon pelindung yang dijahili masyarakat. Sewaktu-waktu bisa saja tumbang dan mengenai pengguna jalan,” ujar Budi kepada wartawan.
Ia menyebutkan, salah satu pohon yang tumbang menunjukkan tanda-tanda pernah dibakar. “Ada patahan pada pangkal pohon tersebut, dan itu jelas bekas terbakar,” jelasnya.
Menurut Budi, pembakaran pohon pelindung dapat membuat batang rapuh sehingga mudah roboh saat diterpa hujan deras maupun angin kencang. Kondisi ini dinilainya sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
“Kematian pohon-pohon ini berpotensi menimbulkan gangguan serius bagi pengguna jalan. Malah, pohon kayu yang mulai mengering itu menjadi momok bagi pengguna jalan. Wajar jika banyak warga mengeluhkan hal ini, bahkan menyampaikannya ke media massa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keberadaan pohon pelindung di sepanjang Jalinsum memiliki fungsi penting, bukan hanya sebagai penghias, tetapi juga untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor serta menciptakan kesejukan bagi pengguna jalan.
“Oleh karena itu, saya berharap warga yang memiliki pohon pelindung di sekitar rumahnya dapat merawat dan memelihara pohon tersebut dengan baik. Jangan sampai ada niat mengakhiri hidup tanaman pelindung itu,” pungkasnya.