Kabarminang.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar secara resmi meluncurkan buku antologi cerpen berjudul “Serpihan Duka di Balik Rumah” karya siswa dan guru SMP Maria. Acara peluncuran berlangsung di Aula SMP Maria pada Jumat (31/1/2025).
Dalam sambutannya, Andree mengapresiasi terbitnya buku tersebut, yang ia nilai sebagai pencapaian luar biasa dalam dunia literasi.
“Buku ini sangat menarik dan istimewa karena mampu menggambarkan berbagai kisah kehidupan siswa, menghadirkan harapan, serta kekuatan dalam setiap ceritanya,” ujar Andree.
Ia menekankan bahwa karya sastra bukan sekadar rangkaian kata, melainkan cerminan pengalaman, imajinasi, dan harapan. Di era yang semakin kompleks, menurutnya, kemampuan menulis adalah keterampilan berharga yang perlu terus diasah.
“Saya sangat mengapresiasi kolaborasi antara siswa dan guru dalam menghasilkan karya ini. Semoga buku ini menjadi inspirasi bagi banyak sekolah lain dan membuka jalan bagi SMP Maria untuk terus melahirkan karya-karya berikutnya,” tambahnya.
Kepala SMP Maria, Hendrika Era Farida, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Pj Wali Kota dalam peluncuran buku tersebut. Ia menjelaskan bahwa “Serpihan Duka di Balik Rumah” merupakan kumpulan cerpen dari 65 siswa, yang dipandu oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Buku ini terdiri dari tiga cetakan dengan total 369 halaman, dan menjadi bagian dari inovasi sekolah dalam program literasi tahunan. Sebelumnya, pada 2023, SMP Maria juga telah menerbitkan sebuah antologi puisi.
“Kami ingin menjadikan program literasi ini sebagai tradisi di sekolah. Tahun ini kami melahirkan antologi cerpen, setelah sebelumnya menerbitkan kumpulan puisi,” ungkap Hendrika.
Proses pengerjaan buku dimulai sejak Maret hingga Juni 2024, dengan pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Siswa diberikan tugas menulis cerpen bertema keluarga, yang kemudian dikurasi oleh tim guru.
“Setelah menyeleksi berbagai tulisan terbaik, kami menyimpulkan bahwa judul yang paling tepat adalah Serpihan Duka di Balik Rumah. Sebagian besar cerita yang ditulis siswa menggambarkan beragam pengalaman hidup ada kebahagiaan, tetapi juga banyak kisah penuh perjuangan dan kesedihan,” jelasnya.