Kabarminang – Menjelang puncak prosesi Tabuik yang akan digelar pada 10 Muharram mendatang di Pantai Gandoriah Pariaman, persiapan pembuatan Tabuik di wilayah Pasa telah mencapai 60 persen.
Hal itu disampaikan langsung oleh Tuo Tabuik Pasa, Zulbahri, saat ditemui di lokasi pengerjaan rangka Tabuik, Rabu (3/7).
Menurut Zulbahri, saat ini pengerjaan difokuskan pada kerangka utama dan ornamen-ornamen hiasan yang menjadi identitas khas Tabuik Pasa. Ia menyebutkan, para pandito dan tukang telah bekerja secara intensif sejak 1 Muharram lalu.
“Alhamdulillah, persiapan sudah sekitar 60 persen. Kita sedang fokus menyelesaikan bagian tubuh Tabuik, sayap, serta ukiran-ukiran hiasan yang menjadi simbol dari warisan budaya kita,” ujar Zulbahri.
Ia menambahkan, meski progres berjalan lancar, pihaknya tetap mengedepankan ketelitian dan kesakralan dalam setiap proses pembuatan. Baginya, Tabuik bukan sekadar atraksi budaya, tetapi simbol penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husein, di Padang Karbala.
“Ini bukan hanya soal membuat rangka dan menghias, tapi ada nilai spiritual dan sejarah yang mesti dijaga. Kami ingin generasi muda yang terlibat juga memahami itu,” jelasnya.
Zulbahri juga mengapresiasi semangat para pemuda yang aktif membantu proses persiapan. Ia menilai keterlibatan anak-anak muda penting agar tradisi ini tidak terputus oleh zaman.
“Anak-anak muda kita luar biasa. Mereka ikut belajar, mengerjakan, bahkan mulai paham makna dari tiap elemen Tabuik. Ini yang membuat saya optimis tradisi ini akan terus hidup,” ungkapnya.
Rangkaian prosesi Tabuik Pasa akan terus berlanjut hingga prosesi puncak “Hoyak Tabuik” yang mempertemukan dua Tabuik Pasa dan Subarang, sebelum akhirnya dilarung ke laut sebagai simbol pelepasan duka.