Menurutnya, implementasi K3 yang benar tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Menurut Deny, ada kerugian langsung maupun tidak langsung akibat kecelakaan kerja. Kerugian yang dapat diukur secara langsung akibat kecelakaan kerja yaitu, biaya pengobatan dan perawatan medis, kompensasi dan santunan karyawan, perbaikan peralatan dan material yang rusak dan investigasi kecelakaan & pelaporan.
Sementara, untuk kerugian tidak langsungnya yaitu kehilangan produktivitas, rekrutmen karyawan baru, denda atau penalti, kerugian reputasi & pelanggan, kenaikan premi asuransi K3 dan waktu manajemen yang terbuang,
“Ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh sektor industri terutama industri semen. Jangan anggap remeh kecelakaan kerja, meskipun kecil,” ungkapnya.
Ia berharap, seminar ini dapat mendorong untuk lebih meningkatkan komitmen terhadap penerapan K3, sehingga dapat menekan angka kecelakaan kerja dan menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan sehat bagi semua pekerja.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada semua Operating Company (OpCo) SIG yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Bulan K3 Nasional yang melibatkan semua komponen organisasi di area masing-masing.
“Harapan saya semua kegiatan yang telah terselenggara di Bulan K3 ini, kiranya mampu meningkatkan kepedulian kita akan kebutuhan mendasar kita semua sebagai professional di pabrik semen, yaitu bekerja dengan sehat dan selamat. Dan, kepedulian yang telah kita miliki ini tentunya terus diterapkan dan ditingkatkan dalam aktivitas sehari-hari dalam kita bekerja,” katanya.
Bulan K3 Nasional tahun ini merupakan momentum yang tepat dan strategis untuk mengevaluasi ataupun berintropeksi sejauh mana penerapan K3 di tempat kerja, tentunya dengan komitmen bersama insan SIG dapat mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif.