“Saya sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung saat itu kepada Ibu Wakil Bupati. Beliau sosok yang bijak dan terbuka. Saya merasa persoalan ini sudah selesai dengan baik. Setelah itu kami juga tetap berinteraksi seperti biasa dalam suasana kerja yang harmonis,” ujarnya.
Selain itu, kata Jasman, ia telah melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati Dharmasraya. Ia memastikan bahwa hal itu murni masalah yang bersifat administratif, bukan persoalan substansial atau personal.
“Saya sudah sampaikan kepada Ibu Bupati bahwa ini murni kelalaian administratif di tingkat pelaksana. Saya bertanggung jawab penuh dan sudah menegur OPD terkait untuk menjadi pembelajaran bersama,” katanya.
Jasman juga menjelaskan bahwa Bupati Dharmasraya selama ini memang memiliki banyak agenda luar daerah dalam rangka menjemput dana pusat dan memperjuangkan program-program strategis untuk pembangunan daerah. Karena itu, katanya, wakil bupati memiliki peran penting dalam memastikan penyelenggaraan pemerintahan daerah tetap berjalan efektif di dalam daerah.
“Selama ini Ibu Wakil Bupati selalu diundang dan sangat aktif menghadiri kegiatan pemerintahan. Kami semua menghormati peran besar beliau dalam mendampingi Ibu Bupati. Sementara Ibu Bupati sendiri memang sering melaksanakan tugas-tugas strategis ke luar daerah untuk memperjuangkan tambahan dana pusat dan program nasional bagi Dharmasraya,” tutur Jasman.
Untuk menutup pernyataannya, Jasman mengajak semua pihak untuk menyikapi persoalan itu secara bijak dan tetap menjaga semangat kebersamaan dalam membangun daerah.
“Jadi, hal-hal kecil seperti ini tidak perlu dibesar-besarkanlah. Mari sama-sama memahami tugas dan peranan masing-masing dan fokus bersatu untuk membangun dharmasraya,” ujar Jasman dengan nada tenang.
Editor: Holy Adib
















