Kabarminang – Pemerintah Kota Payakumbuh menerima penyerahan simbolis sertifikasi aset daerah tahun 2025 dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam rapat bersama di Ruang Randang, Balai Kota Payakumbuh, Senin (22/9/2025).
Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala BPN Payakumbuh, Hardi Yuhendri, sebagai bentuk dukungan terhadap penertiban administrasi aset daerah. Tahun ini, capaian sertifikasi aset Pemko mencapai 65 persil, dengan 50 sertifikat berhasil diterbitkan. Sementara itu, 194 bidang tanah telah didaftarkan ke BPN dan tengah dalam proses.
Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, yang memimpin rapat tersebut menyampaikan apresiasi atas dukungan BPN serta komitmen seluruh OPD. Menurutnya, sertifikasi aset penting untuk memberikan kepastian hukum sekaligus memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
“Penataan aset melalui sertifikasi adalah pondasi dalam pengelolaan pemerintahan yang tertib. Sementara penataan kawasan Batang Agam menjadi langkah nyata dalam menyediakan ruang publik yang nyaman, tertib, dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, penataan Batang Agam bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat identitas kota.
“Batang Agam adalah wajah Payakumbuh. Dengan penataan yang baik, kawasan ini bisa menjadi pusat aktivitas masyarakat sekaligus daya tarik wisata baru yang menggerakkan ekonomi kerakyatan,” katanya.
Kadis PUPR Kota Payakumbuh, Muslim, memaparkan dasar hukum pengelolaan Kawasan Batang Agam yang sudah diikat melalui kesepakatan dengan Kementerian PUPR (2014) dan Balai Wilayah Sungai Sumatera V (2019). Ia juga menyampaikan sejumlah rencana aksi berdasarkan hasil peninjauan lapangan 11 September 2025.
Beberapa di antaranya yakni pemasangan portal di empat titik strategis, penerapan kawasan car free day setiap Sabtu dan Minggu pukul 06.00–10.00 WIB mulai Oktober 2025, serta penataan kantong parkir di sekitar Jembatan Surabaya. Selain itu, pedagang akan ditempatkan di sisi kiri aliran sungai dari zona parkir roda dua hingga Jembatan Gantung.
Evaluasi teknis Ruang Terbuka Hijau Batang Agam juga turut dipaparkan, termasuk rekomendasi tindak lanjut agar kawasan ini lebih hijau, nyaman, dan ramah masyarakat.