Kabarminang – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman mulai membenahi penempatan gazebo milik pedagang di kawasan wisata Taman Anas Malik untuk mendukung pemasangan High-Frequency Radar (HF Radar) pendeteksi tsunami. Pembenahan ini dilakukan agar sinyal perangkat tersebut tidak terganggu oleh bangunan semi permanen di sekitar lokasi.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Pemadam Kebakaran Kota Pariaman, Alfian, menyampaikan bahwa sekitar 30 gazebo milik pedagang dipindahkan lebih ke arah daratan, namun masih dekat dari lokasi semula agar aktivitas ekonomi masyarakat tetap berjalan.
“Kami membenahi sekitar 30 gazebo. Gazebo ini kami pindahkan ke arah daratan, tidak jauh dari lokasi semula sehingga pedagang masih bisa berdagang,” ujar Alfian, Kamis (17/7).
Proses pembenahan dimulai sejak Senin (14/7), melibatkan puluhan personel Satpol-PP, perangkat daerah terkait, serta didampingi TNI dan Polri. Penertiban dilakukan atas permintaan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengharuskan area sepanjang 300 meter di bibir pantai bebas dari bangunan untuk menghindari gangguan sinyal radar.
Meski aktivitas manusia masih diizinkan di sekitar radar, seperti wisata, makan dan minum, bangunan semi permanen seperti gazebo dinilai bisa mengganggu fungsi radar. “Dalam pemahaman kami, gazebo juga digunakan untuk lesehan, tapi bentuknya sudah berupa bangunan semi permanen, sehingga harus dibenahi,” jelas Alfian.
Alfian mengakui, pihaknya sempat menemui penolakan dari pedagang. Namun, setelah dilakukan sosialisasi oleh BMKG, para pedagang akhirnya memahami pentingnya keberadaan radar tersebut.
Dalam sosialisasi itu, BMKG menegaskan tidak akan memagari area sekitar radar sehingga tetap terbuka untuk aktivitas publik. Namun, warga diminta berperan aktif dalam menjaga perangkat radar agar tidak dirusak atau dicuri.
“Respon masyarakat sangat positif, karena saat sosialisasi masyarakat bisa menanyakan hal-hal yang menjadi kegamangan dan langsung dijawab oleh BMKG,” kata Alfian.
Radar tsunami tersebut tidak hanya bermanfaat untuk mitigasi bencana, tetapi juga dapat memantau arus laut dan lokasi ikan, yang diharapkan dapat membantu nelayan dan meningkatkan perekonomian lokal. Selain itu, keberadaan radar juga diyakini dapat menjadi daya tarik wisata baru di kawasan Pantai Taman Anas Malik.
Sebelumnya, BMKG menyatakan bahwa pembangunan HF Radar di Pantai Anas Malik akan dilakukan pada Agustus 2025. Alat ini diprioritaskan untuk mendeteksi tsunami, namun juga memiliki fungsi tambahan untuk pemantauan cuaca dan kegiatan kelautan lainnya.
“Radar tersebut diutamakan dipergunakan untuk tsunami, namun juga bisa memantau arus laut bahkan untuk cuaca dan lokasi kumpulan ikan di laut,” ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Radius Syahbandar.