Kabarminang – Kabupaten Padang Pariaman mendapat angin segar dalam upaya penanggulangan dampak bencana. Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan dana sebesar Rp65 miliar untuk kabupaten tersebut dalam program Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) tahun anggaran 2025–2026.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA), saat meresmikan Jembatan Batang Sani di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, baru-baru ini.
“Saya buka sedikit rahasia ya. Tadi malam kami berdiskusi dengan Pak Kepala BNPB dan Pak Sestama. Dari Rp150 miliar dana Rehab Rekon BNPB yang dikucurkan untuk Sumatera Barat, alhamdulillah Rp65 miliar di antaranya untuk Kabupaten Padang Pariaman,” ujar Bupati JKA di hadapan warga.
Bupati menjelaskan, dari total dana Rp150 miliar yang dialokasikan untuk Provinsi Sumatera Barat, sekitar Rp85 miliar akan dibagi untuk 18 kabupaten dan kota lainnya, sementara Padang Pariaman mendapatkan porsi terbesar.
Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan di 12 titik, termasuk pembangunan Jembatan Sikuliek, perbaikan saluran irigasi dan jalan, normalisasi sungai di Ulakan, serta sejumlah jembatan lainnya.
“Insya Allah, tahun 2026 semua pelaksanaan bisa segera terealisasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa status Padang Pariaman sebagai daerah rawan bencana bahkan kerap disebut sebagai “supermarket kebencanaan” menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk terus aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.
“Mohon maaf, saya memang agak cerewet dan gigih kepada BNPB, walaupun kadang tidak diundang tetap datang. Semua ini semata-mata demi pembangunan di Padang Pariaman,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berharap, dengan adanya dukungan anggaran dari BNPB, berbagai infrastruktur penting yang terdampak bencana dapat segera dipulihkan, serta meningkatkan ketahanan daerah terhadap bencana di masa mendatang.