Kabarminang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman menyatakan dukungan penuh terhadap masuknya investasi sektor pertanian jagung oleh PT Mekar Investama Teknologi (Mekar), yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Investasi ini diyakini akan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut.
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menyebutkan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan lahan-lahan tidak produktif yang tersebar di berbagai kecamatan, termasuk Ulakan Tapakis, lokasi peluncuran program Paten Mekar Tani Bajaguang pada Kamis (24/7).
“Di Padang Pariaman banyak sekali lahan yang tidak produktif, oleh karena itu kami menyambut baik atas kerjasama (investasi) ini,” katanya.
Ia menambahkan, investasi dari sektor swasta seperti yang dilakukan Mekar merupakan peluang besar bagi Padang Pariaman untuk menumbuhkan ekonomi daerah melalui peningkatan produksi jagung dan penyerapan tenaga kerja lokal.
“Harapan kami sebagai pemerintah daerah ada kepingan US Dollar beredar di Padang Pariaman, tentu ini berdampak pada perekonomian petani Sumbar, khususnya di Padang Pariaman. Kami siap menyambut tamu-tamu kita (investor) dari luar negeri,” katanya.
John juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi pemerintah pusat, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional sebagaimana yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Sebagai salah satu lumbung pangan di Sumbar, Padang Pariaman memiliki potensi besar dalam produksi padi dan jagung. Pada 2024, produksi jagung di kabupaten ini tercatat mencapai 39,1 ribu ton. Dengan adanya tambahan investasi dan perluasan lahan hingga 4.000 hektare, produktivitas diperkirakan akan semakin meningkat.
Sebelumnya, Pemkab Padang Pariaman memang telah membuka peluang investasi di sektor pertanian sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah yang berkelanjutan. Selain memperkuat ketahanan pangan, investasi ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang usaha baru dan menyerap tenaga kerja lokal.
Menurut bupati langkah ini sangat positif untuk pembangunan daerah, karena tidak hanya soal produksi, tetapi juga bagaimana pertanian bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.