Kabarminang — Laga pamungkas BRI Liga 1 2024/2025 yang mempertemukan Arema FC dengan Semen Padang FC menjadi sorotan, bukan hanya dari segi persaingan di papan bawah, melainkan juga karena dinamika unik yang muncul di media sosial.
Sejumlah netizen yang mengaku sebagai Aremania justru menginginkan Arema FC kalah dalam laga itu agar Semen Padang FC selamat dari jeratan degradasi. Mereka berharap PSS Sleman, yang bersaing di zona merah, menjadi tim yang terdegradasi ke Liga 2.
“Untuk kali ini, kasih poin untuk Semen Padang karena suporternya sudah menjaga pemain Arema dengan baik saat main di kandang Semen Padang. Biar tim yang suporternya pernah melempar bus Arema turun ke Liga 2,” tulis akun @arifaaaaa80 di kolom komentar Instagram resmi Arema FC, @aremafcofficial.
Sentimen serupa juga disuarakan oleh netizen lain yang menyinggung spanduk kontroversial dari suporter PSS Sleman bertuliskan “Kick the lion out from this league”, yang sempat membuat Aremania tersinggung.
Seiring dengan munculnya harapan agar Arema menurunkan pemain lapis kedua saat menghadapi Semen Padang, pelatih Arema FC, Ze Gomes, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa timnya akan tetap bermain maksimal.
“Mayoritas suporter memang ingin Arema kalah agar PSS yang turun. Tapi kami tidak akan terpengaruh. Kami ingin mencapai 50 poin dan menutup musim ini dengan kemenangan di kandang sendiri,” ujar Ze Gomes dilansir dari @zonaarema_.
Laga itu menjadi sangat krusial bagi Semen Padang FC. Tim asuhan Eduardo Almeida kini menempati posisi ke-15 klasemen sementara dengan raihan 33 poin. Kemenangan atas Arema FC akan membuat Kabau Sirah aman dari degradasi tanpa bergantung pada hasil dua pesaing lainnya, PSS Sleman dan PS Barito Putera.
Semen Padang FC menargetkan kemenangan mutlak saat bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (24/5). Asisten Manajer Semen Padang, Maskur Rauf, menegaskan bahwa laga itu menjadi penentu nasib timnya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.