Kabarminang – Di dalam sebuah kelas di SD Negeri 16 Sungai Sirah, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, hanya satu bangku kecil yang terisi. Isnaini Bilqis Amar duduk sendiri sebagai satu-satunya murid baru kelas I pada tahun ajaran 2025/2026.
Tak ada suara riuh tawa atau teman sebaya di sekelilingnya. Namun semangat Bilqis, begitu ia akrab disapa, tetap menyala. Setiap pagi ia datang ke sekolah dengan antusias, disambut oleh guru-gurunya yang tetap setia mengajar dengan penuh dedikasi.
“Walaupun hanya satu murid, kami tetap mengajar seperti biasa. Semangat kami tidak berubah. Justru dengan begini, kami bisa lebih fokus mendampingi,” ujar Eli Suryani, wali kelas I yang juga mantan Kepala SD Talut.
Jumlah murid baru terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ajaran sebelumnya (2024/2025), masih ada sembilan siswa yang mendaftar. Namun kini, hanya Bilqis yang tercatat sebagai siswa baru. “Kami sudah membuka pendaftaran sesuai prosedur, tapi memang hanya satu yang masuk,” ungkap Eli.
Isnaini Bilqis Amar berasal dari Batang Kapung Ampulu Tinggi. Meski sendiri di kelas, ia tetap menunjukkan semangat belajar yang luar biasa. Menurut guru-gurunya, kondisi ini justru menumbuhkan rasa tanggung jawab besar di antara tenaga pendidik untuk tetap memberikan pendidikan terbaik.
Jumlah siswa di kelas lainnya pun terbilang kecil, kelas II hanya 9 siswa, kelas III 9 siswa, kelas IV 9 siswa, kelas V 11 siswa dan elas VI 10 siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Eka Putra Pernanda, membenarkan kondisi ini.
“Wilayah sekitar sekolah ini memang jumlah penduduknya sedikit. Tapi sekolahnya rapi, tertib, dan para muridnya juga berprestasi,” ujarnya.
Meski bangunan sekolah tergolong baik dan representatif, pihak sekolah berharap adanya dukungan fasilitas seperti infokus dan laptop agar proses belajar mengajar bisa lebih interaktif.