Kabarminang – Dalam sebulan pertama masa kepemimpinan Aznil Mardin sebagai Direktur Perumda PDAM Tirta Anai Kabupaten Padang Pariaman, laporan keuangan perusahaan menunjukkan peningkatan yang cukup mencolok.
Dari angka pendapatan rutin di kisaran Rp1,6 hingga Rp1,7 miliar, kini tercatat mencapai Rp2,2 miliar. Sebuah lonjakan yang, bagi sebagian orang, bisa dibaca sebagai pertanda awal dari perubahan.
Namun di balik kenaikan angka tersebut, ada pertanyaan-pertanyaan mendasar yang muncul, terutama dari masyarakat yang selama ini merasakan langsung realitas layanan air bersih di Padang Pariaman.
Apakah peningkatan ini benar mencerminkan perbaikan mendalam dalam manajemen dan pelayanan, atau masih bersifat simbolik dan belum menyentuh problem struktural yang ada sejak lama?
“Alhamdulillah, ini kerja kolektif dari semua lini, terutama tim manajerial,” ujar Aznil saat dihubungi, Senin (28/7).
Ia juga menekankan bahwa reformasi administrasi dan peningkatan kualitas SDM menjadi agenda utama. Meski demikian, belum banyak informasi detail yang disampaikan kepada publik mengenai bagaimana strategi tersebut bekerja dalam praktik sehari-hari.
Satu bulan tentu belum cukup untuk mengukur efektivitas kepemimpinan. Namun momentum ini juga menghadirkan refleksi: bagaimana perusahaan publik seperti PDAM memaknai “keberhasilan”?
Di sisi pelanggan, masih banyak wilayah yang mengeluhkan distribusi air yang tidak merata.
Beberapa daerah melaporkan aliran air yang tersendat, atau bahkan mati total selama berhari-hari. Dalam situasi seperti itu, pendapatan yang naik bisa menimbulkan kesan paradoks: siapa sebenarnya yang merasakan dampaknya secara nyata?
Masih ada pula pekerjaan rumah besar yang menunggu diselesaikan. Tunggakan pajak dan kewajiban terhadap pensiunan yang diwariskan dari manajemen sebelumnya menjadi catatan penting.
“Pajak sudah mulai kami cicil, dan pembayaran pensiunan secara bertahap sudah berjalan,” kata Aznil.
Meski menunjukkan itikad baik, proses penyelesaian ini tetap butuh pengawasan publik agar tak hanya berhenti sebagai komitmen di atas kertas.
Menariknya, Aznil juga membuka wacana diversifikasi usaha: PDAM Tirta Anai berencana memproduksi air minum dalam kemasan, memanfaatkan potensi sumber air yang selama ini lebih banyak dikelola oleh pihak swasta.