Pembangunan klenteng baru dirancang oleh seorang arsitek dari Tjoan TJiu, Hokkian, dengan bantuan pekerja lokal dan ahli dari luar negeri. Menurut prasasti, pembangunan klenteng memakan waktu empat tahun. Tak cukup sampai di situ, pada 30 September 2009, bangunan klenteng kembali hancur akibat gempa bumi berkekuatan 7,6 SR, meruntuhkan bangunan ruang kanan dan kiri hingga bangunan induk nyaris tak bersisa. Akibatnya, aktivitas keagamaan Tri Dharma dipindahkan sementara ke bangunan di depan klenteng lama.
Desember 2010, para tuako dan warga Tionghoa sepakat membangun Klenteng See Hin Kiong baru di seberang jalan. Namun, musibah kembali datang pada 25 Juni 2016, saat atap klenteng lama ambruk diterjang angin kencang dan hujan deras. Kini, bangunan lama klenteng yang berstatus cagar budaya Kelas A telah dialihfungsikan sebagai museum.
Klenteng See Hin Kiong kini jadi tujuan wisata sejarah yang menarik di kawasan Kota Tua Padang. Klenteng ini dibuka untuk umum setiap hari dari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB, kecuali saat upacara keagamaan tertentu.
Demikian informasi singkat mengenai Klenteng See Hin Kiong, klenteng tertua dan bersejarah di Kota Padang.