Kabarminang — Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman membongkar tiang baliho milik mantan Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi alias Andi Cover, dengan alasan tidak memiliki izin dan mengganggu lalu lintas. Di balik pembongkaran itu, Andi mencium aroma ketidakadilan dan menyebut penegakan aturan dilakukan secara tebang pilih.
Andi mengaku telah menerima beberapa kali surat dari Pemko Pariaman, yang memintanya untuk mengurus ulang izin tiang baliho. Ia menolak permintaan itu karena yaki keberadaan tiang tersebut sudah lama sah.
“Mereka menyuruh saya untuk mengurus izin. Padahal tiang itu sudah berdiri sejak 2013, saat Wali Kota Mukhlis Rahman. Sudah ditinjau dinas terkait, tidak pernah ada masalah. Tapi, tiba-tiba sekarang satu tiang dibongkar,” ucap politikus Partai Gerindra itu pada Jumat (13/6).
Selain itu, Andi mengatakan bahwa Pemko Pariaman tidak membayar setelah menggunakan tiang baliho milik Andi selama bertahun-tahun untuk berbagai keperluan, dari ucapan hari besar, promosi program pemerintah, hingga spanduk wali kota.
“Mereka pakai baliho itu seenaknya selama bertahun-tahun. Gratis. Tapi, sekarang bilang tiangnya ilegal? Ini lucu,” ujarnya.
Andi juga menyoroti standar ganda dalam penegakan peraturan wali kota (perwako). Ia menyebut bahwa banyak baliho milik Pemko Pariaman yang justru berdiri di lokasi yang sama atau bahkan di median jalan, yang jelas-jelas dilarang.
“Kalau mau tegas, bersihkan dulu baliho-baliho pemko yang melanggar perwako itu. Jangan hanya menyikat milik swasta. Ini contoh buruk dari pemerintah,” tuturnya.
Andi mempertanyakan integritas Pemko Pariaman dalam mengelola pajak reklame. Ia menyatakan bahwa pajak reklame atas baliho tersebut rutin dibayar tiap tahun dan diterima tanpa masalah. Tapi, kini, kata Andi, tiang balihonya justru dipersoalkan izinnya.
“Kalau memang ilegal, kenapa pajaknya diterima terus? Ini menimbulkan tanda tanya besar. Jangan-jangan ini soal siapa yang punya, bukan soal aturan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pariaman membongkar sebuah tiang baliho besar di kawasan Parkiran Nusantara, Kelurahan Kampung Parak, Kecamatan Pariaman Tengah, pada Jumat (13/6) siang.
Kepala Satpol PP Kota Pariaman, Alfian, menegaskan bahwa pihaknya membongkar tiang baliho tersebut sesuai dengan prosedur. Sebelum melakukan pembongkaran, pihaknya sudah melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pihak terkait.
Alfian menyebut tindakan itu sebagai bagian dari penegakan peraturan daerah dan penertiban ruang publik dari penggunaan yang tidak sah.
“Kami mulai dari yang paling mencolok dan paling bermasalah secara administratif,” ujar Alfian.
Ia juga menyatakan bahwa penertiban itu baru tahap awal dan akan dilanjutkan terhadap baliho-baliho lainnya yang juga diduga melanggar aturan perizinan.
Satpol PP mengimbau kepada semua pemilik baliho dan reklame di Kota Pariaman untuk mengecek kelengkapan izin dan segera mengurus perizinan jika belum memilikinya. Pihaknya akan membongkar paksa tiang baliho yang melanggar aturan.