Desmon menerangkan bahwa RSE Cabang Painan memiliki delapan agen langsung di bawah manajer berinisial RG (31). Ia mengatakan bahwa RG mengembangkan bisnis dengan agen dengan mengajak calon mitra. RG dan agen, katanya, menjanjikan laba yang besar kepada mitra dan kontrak satu tahun kerja.
“Dalam dua bulan, RG dan agen menjanjikan kepada mitra bahwa dana yang diinvestasikan akan balik modal dan dalam sepuluh bulan berikutnya mitra menerima laba,” ucapnya.
Desmon menyebutkan bahwa investasinya terdiri atas tujuh tingkatan. Ia merinci bahwa tingkatan B3 nilai investasinya Rp6,5 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp3,6 juta sebulan; tingkatan B5 investasinya Rp16,5 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp9,6 juta sebulan; tingkatan B7 investasinya Rp41,5 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp22 juta sebulan, tingkatan B9 investasinya Rp99 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp55 juta sebulan, tingkatan B10 investasinya Rp165 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp91 juta sebulan, tingkatan B11 investasinya Rp280,5 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp160 juta sebulan, dan tingkatan B12 investasinya Rp495 juta dengan keuntungan yang dijanjikan Rp276 juta sebulan.
Cara kerjanya, kata Desmon, mitra wajib menyalakan perangkat power bank di aplikasi lima jam per hari dari Senin sampai Jumat. Ia menyebut bahwa mitra dapat menarik keuntungan Rp784 ribu dengan rentang waktu keuntungan itu masuk ke akun RSE mitra dan diambil di tempat penukaran mata uang asing (money changer) 24—28 jam pada hari kerja dan 72 jam pada akhir pekan.
Desmon melanjutkan bahwa pada Rabu (19/3) sekitar pukul 00.00 WIB sebagian perangkat B7 sampai B12 tidak dapat dinyalakan. Pada hari yang sama, kata Desmon, penarikan keuntungan yang dilakukan oleh mitra pada Jumat (14/3) tidak kunjung masuk ke dalam money changer, bahkan sampai hari ini. Ia menyebut bahwa keuntungan biasanya masuk pada Selasa.
“Setelah itu, perusahaan mengatakan bahwa perangkat power bank tidak bisa dipasarkan karena tidak lolos uji kelayakan atau mudah meledak. Karena itu, perusahaan mematikan seluruh perangkat power bank dan mengatakan akan mengganti biaya peralatan dua kali lipat dalam rentang waktu 60 hari. Perusahaan memberikan opsi kepada mitra untuk bergabung ke aplikasi baru yang telah diperbarui dengan membayar 10 persen dari harga perlatan sebelumnya,” ujarnya.
Pada Rabu (19/3) sekitar pukul 15.00 WIB, kata Desmon, para mitra datang ke kantor RSE Cabang Painan untuk menemui manajer dan menanyakan permasalahan aplikasi yang tidak bisa digunakan dan penarikan yang tidak masuk ke money changer walau status tinjauan sudah selesai. Desmon menceritakan bahwa manajernya mengatakan tidak bisa memprediksi kelanjutan perusahaan itu dan meminta mitra untuk menunggu keputusan perusahaan.