Kabarminang — Masyarakat Kecamatan Pancung Soal dan Kecamatan Air Pura di Pesisir Selatan bersepakat membentuk Inderapura Bersatu untuk menjaga kedaulatan bersama.
Epi Sofyan, salah satu inisiator Inderapura Bersatu, menjelaskan bahwa ide pembentukkan Inderapura Bersatu beranjak dari kegelisahan lintas generasi yang mulai merasakan munculnya gejala deharmonisasi, yang bermuara pada perpecahan.
“Hanya dengan bersatu, kedaulatan itu bakal terwujud. Karena itu, butuh sebuah wadah,” ujarnya di sela-sela gelaran doa bersama Inderapura Bersatu di Gedung Serbaguna Kecamatan Pancung Soal, Sabtu (19/7).
Doa bersama itu dihadiri Forkopimca Pancung Soal dan Air Pura, ninik mamak nan 20, alim ulama, cerdik pandai, pemuda, bundo kanduang, pemimpin perusahaan yang ada di dua kecamatan itu, serta masyarakat. Doa bersama dibarengi dengan makan bajamba, simbol kebersamaan, dengan memotong satu ekor kerbau sebagai pertanda kesungguhan niat untuk negeri tercinta.
Kegiatan itu sekaligus melahirkan sejumlah petisi yang pada dasarnya untuk masa depan anak negeri agar menjadi tuan di rumahnya sendiri, bukan hanya sebagai penonton.
Epi mengatakan bahwa Pancung Soal dan Air Pura mengalami perkembangan sangat pesat sejak beberapa dekade terakhir seiring dengan masuknya usaha perkebunan hulu yang turut memicu sektor usaha lainnya. Ia menyebut bahwa produksi terdistribusi dengan baik, tetapi djlain sisi kesejahteraan justru sebaliknya. Ia melihat bahwa anak negeri seakan-akan menjadi penonton di tengah riuh rendah industri perkebunan dari hulu hingga hilir.
“Sebagian besar hasil industri masih dinikmati kelompok pemodal sehingga ketimpangan makin kontras. Kondisi itu tanpa disadari secara perlahan mulai menimbulkan dampak negatif. Pertumbuhan tidak berbanding lurus dengan majunya peradaban, tapi justru setali tiga uang dengan lonjakan angka kriminal, utamanya pencurian. Karena itu, sesama warga saling jarah,” ucap Epi.
Akibat ketimpangan itu, kata Epi, hubungan ninik mamak tampak sebatas karena sepesukuan. Ia menyebut bahwa mamak dan anak kemenakan mulai berjalan sendiri-sendiri dan tak jarang memantik konflik yang dipicu masalah ekonomi.
“Generasi penerus bangsa di sini seperti bersabung nyawa untuk bisa mengenyam pendidikan. Mereka pergi sekolah dengan angkutan yang berisiko nyawa. Padahal, putaran uang usaha perkebunan di Pancung Soal dan Air Pura mencapai ratusan miliar Rupiah tiap bulan. Anak negeri tak berdaya di tanah moyangnya sendiri, nyaris kehilangan masa depan,” tuturnya.
Karena itu, kata Epi, segenap lapisan masyarakat lintas generasi sepakat menjadikan Inderapura Bersatu sebagai wadah menjaga kedaulatan bersama sehingga kemauan terdistribusi secara merata. Ia menyatakan bahwa hak-hak primordial sebagai kearifan lokal mesti terlindungi dengan baik. Ia menyampaikan bahwa Imderapura Bersatu bukan untuk pribadi, kelompok atau golongan tertentu, melainkan satu untuk semua anak negeri.
“Segala persoalan bakal kita selesaikan secara baik di sana. Di sana sama-sama kita bangun kebersaman,” tutur pria yang merupakan ketua penyelenggara doa bersama itu.
Pada kesempatan itu Epi menegaskan bahwa kehadiran Inderapura Bersatu bukan hanya sebatas itu, melainkan juga sekaligus upaya untuk mewujudkan kembali kejayaan masa lalu Inderapura. Ia mengatakan bahwa Inderapura pernah memiliki masa keemasan sebagai kota pelabuhan terbesar di kawasan pantai Barat Sumatra. Inderapura, katanya, merupakan primadona yang jadi rebutan pada masa lalu, yang akhirnya tenggelam seiring dengan merosotnya komoditas.
Menurutnya, tidak ada yang mustahil untuk membangkitkan kembali kejayaan Inderapura. Ia mengatakan bahwa sejarah merupakan siklus yang bisa berulang kapan saja. Ia melihat bahwa kini tanda-tanda gemilang itu mulai terlihat. Karena itu, katanya, perlu persiapan sejak dini.
“Insyaaallah dengan kerbersamaan, tidak ada yang mustahil. Di Inderapura Bersatau kita rajut kembali puzle-puzle kejayaan itu,” ujarnya.
Epi kemudian menginformasikan bahwa Inderapura Bersatu akan menjadi badan hukum sesuai dengan salah satu poin kesepakatan saat acara doa bersama.
“Teknisnya nanti bakal kita bicarakan lebih lanjut degan melibatkan semua pihak dan lintas generasi. Bersama-sama adalah permulaan. Tetap bersama-sama kita capai kemajuan,” ucapnya.