Kabarminang — Rektor Universitas Andalas (Unand), Efa Yonnedi, melepas rombongan mahasiswa Unand yang akan melakukan aksi damai ke gedung DPRD Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (1/9). Dalam pelepasan tersebut, Efa menegaskan dukungan terhadap kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi sembari mengingatkan pentingnya menjaga martabat, akal sehat, dan integritas selama aksi.
“Demonstrasi adalah ruang belajar politik sekaligus pengabdian publik. Tunjukkan bahwa mahasiswa Unand mampu menyuarakan aspirasi secara rasional, kritis, santun, dan damai. Jangan terprovokasi. Bawa tuntutan yang berpijak pada Pancasila dan UUD 1945, serta benar-benar lahir dari kepedulian pada bangsa,” ujar Efa.
ujar Efa juga menekankan bahwa aksi damai bukan sekadar protes, melainkan latihan civics yang menguatkan kedewasaan demokrasi.
“Pergilah dengan hati jernih, niat tulus, dan semangat kebangsaan. Pulanglah selamat,” ucapnya.
Selain itu, Efa atas nama Sivitas Akademika Unand menyampaikan pernyataan sikap terkait dengan aksi massa dan dinamika kebangsaan terkini: Sivitas Akademika Universitas Andalas menyatakan keprihatinan mendalam atas dinamika sosial, ekonomi, dan politik nasional, serta meluasnya aksi mahasiswa dan masyarakat. Demonstrasi adalah hak konstitusional yang harus dijaga, namun kekerasan, anarkisme, dan jatuhnya korban hanya akan melemahkan demokrasi dan mencederai kemanusiaan.
Pihaknya menyampaikan sikap sebagai berikut.
Pertama, Unand berbelasungkawa yang mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang anak bangsa yang menjadi tulang punggung keluarga yang kehilangan nyawanya dan korban-korban lain serta mengimbau semua pihak menghentikan kekerasan yang merugikan rakyat dan merusak nilai kemanusiaan.
Kedua, Unand mendukung gerakan mahasiswa dan masyarakat yang damai, konstitusional, dan bermartabat sebagai upaya mendorong perbaikan hukum, ekonomi berkeadilan, dan kesejahteraan rakyat.
Ketiga, Unand mengingatkan pemerintah dan DPR untuk membatalkan semua kebijakan yang berpotensi merugikan rakyat dan melemahkan keadilan sosial, meningkatkan kesenjangan sosial ekonomi, memperlemah demokrasi, menggerus kepercayaan publik, dan menodai supremasi sipil.
Keempat, Unand mendorong mahasiswa, khususnya mahasiswa Unand, untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa melalui cara-cara yang konstruktif, argumentatif, bermartabat. Aksi damai harus disertai kesadaran untuk menjaga diri, menjunjung etika akademik, serta kehati-hatian dalam setiap tindakan, sehingga aspirasi yang disuarakan benar-benar membawa kebaikan bagi rakyat dan bangsa.
Kelima, Unand mengimbau penyelenggara negara dan aparat berwenang (Polri/TNI) untuk sungguh-sungguh mendengarkan aspirasi masyarakat secara terbuka dan penuh tanggung jawab. Prinsip responsivitas, transparansi, dan akuntabilitas harus menjadi landasan utama dalam setiap langkah strategis maupun taktis yang diambil.
“Pernyataan ini disampaikan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab moral Sivitas Akademika Unand untuk menjaga martabat demokrasi dan nurani rakyat. Semoga Allah SWT melindungi bangsa ini dan memberikan kekuatan bagi para pemimpin untuk menunaikan amanah dengan jujur, adil, dan penuh tanggung jawab,” tutur Efa.