Keracunan itu bermula pada Rabu (1/10), ketika anak TK dan SD di sejumlah tempat di Agam mengonsumsi nasi goreng sebagai menu makanan MBG hari itu. Sekretaris Daerah Agam, M. Lutfi, mengatakan bahwa para korban sakit perut dan muntah-muntah, lalu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas sekitar pukul 14.00 WIB dan 15.00 WIB.
Atas kejadian itu, Bupati Agam, Benni Warlis, menutup sementara dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyediakan makanan tersebut. Lutfi menyebut bahwa dapur MBG yang ditutup sementara itu ialah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampung Tangah, yang dikelola Yayasan Peduli Karakter Anak, yang merupakan Mitra Badan Gizi Nasional, bekerja sama dengan BUMNag Bersama Antokan Jaya Lubuk Basung.














