Kabarminang — Petugas gabungan menangkap tujuh wanita pemandu karaoke di tiga tempat di Pesisir Selatan pada Rabu (30/4) malam. Petugas menangkap mereka saat melayani tamu pria.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Dinas Satpol PP dan Damkar Pesisir Selatan, Agung Pribumi, mengatakan bahwa pertama petugas menangkap lima wanita pemandu karaoke di Kampung Batu Kalang, Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Rabu (30/4) pukul 23.06 WIB. Ia menyebut bahwa kelimanya melayani dua tamu pria di ruangan karaoke. Di sana, katanya, petugas juga menemukan minuman beralkohol.
“Aktivitas karaoke itu juga telah melewati batas waktu operasional dan menggunakan lampu remang-remang. Hal ini sangat mengganggu masyarakat sekitar,” ujarnya pada Kamis (1/5).
Kemudian, di kampung yang sama, tetapi di tempat karaoke yang berbeda, kata Agung, petugas menangkap dua wanita pemandu karaoke pukul 23.11 WIB. Ia mengatakan bahwa petugas mendapati dua wanita itu sedang melayani dua orang tamu pria di ruangan karaoke. Selain itu, katanya, petugas menemukan minuman beralkohol di sana.
“Sebagaimana aktivitas di tempat sebelumnya, aktivitas di tempat karaoke kedua ini melewati batas waktu operasional dan menggunakan lampu remang-remang. Berdasarkan Perda Pesisir Selatan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum, jam operasi tempat hiburan karaoke ialah pukul 10.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB kecuali hari Jumat mulai Pukul 14.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Agung, petugas merazia tempat karaoke di Kampung Batu Kalang, Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, pukul 23.20 WIB. Namun, di sana petugas tidak menemukan aktivitas apa pun.
Agung menjelaskan bahwa petugas merazia tiga tempat karaoke tersebut karena ketiga tempat usaha itu dilaporkan oleh masyarakat sebab aktivitas di tempat-tempat itu meresahkan masyarakat, yaitu adanya wanita pemandu karaoke yang melayani tamu pria. Agung menerangkan bahwa dalam Pasal 36 Perda Pesisir Selatan Nomor 1 Tahun 2016 disebutkan bahwa tempat karaoke dilarang menerima tamu atau pelanggan pasangan yang bukan suami istri atau bukan muhrim, dan dilarang menyediakan wanita pemandu karaoke untuk tamu karaoke.
Agung mengatakan bahwa ketujuh wanita pemandu karaoke itu merupakan warga Padang (lima orang), warga Kabupaten Solok (satu orang), dan warga Kota Pariaman (satu orang). Ia menyebut bahwa usia wanita-wanita itu dari 18 tahun hingga 25 tahun.
Pihaknya sudah membawa ketujuh wanita itu ke Kantor Satpol PP Pesisir Selatan untuk diproses hukum. Pihaknya berencana akan mengirimkan ketujuh wanita itu ke Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi di Kabupaten Solok.
“Kalau mereka kooperatif, kami akan memanggil orang tua mereka dan akan menyerahkan mereka kepada orang tua mereka untuk dibina,” ucap Agung.
Mengenai tempat karaoke tersebut, Agung mengatakan bahwa ketiga tempat karaoke tersebut pernah disegel petugas karena melakukan hal yang sama. Karena ketiga tempat karaoke itu bandel, pihaknya meminta pemilik usaha tempat itu untuk menyerahkan alat-alat yang digunakan untuk karaoke ke Kantor Satpol PP Pesisir Selatan.
Ia menambahkan bahwa Tim Satuan Kerja Keamanan dan Ketertiban Kabupaten Pesisir Selatan yang terlibat dalam razia tersebut ialah 11 personil Satpol PP, 1 personil Polres Pesisir Selatan, dan 1 personil Pos TNI AL.