Kabarminang.com – Pihak kepolisian memeriksa kejiwaan SJ alias Wanda (25) pelaku pembunuhan dan mutilasi di Padang Pariaman.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir menyampaikan saat ini penyidikan mengarah pada pendalaman kondisi kejiwaan pelaku.
“Saat ini penyidik memeriksa kondisi psikologis pelaku secara menyeluruh,” ujar AKBP Ahmad Faisol Amir pada Jumat (20/6).
Sebelumnya, Wanda ditangkap karena telah membunuh dan memutilasi secara sadis seorang gadis bernama Septia Adinda. Hal yang mengejutkan, ternyata ia juga mengakui bahwa telah membunuh dua gadis lain yaitu dua mahasiswi yang hilang sejak Januari 2024.
Berdasarkan pengakuan pelaku mengungkapkan pembunuhan terhadap Adinda dilakukan lantaran sakit hati karena korban tak kunjung membayar utang sebesar Rp3,5 juta.
“Motif sementara yang kami dapatkan dari keterangan pelaku adalah sakit hati karena korban menunggak utang sebesar Rp3,5 juta. Merasa kesal, pelaku kemudian nekat membunuh dan memutilasi korban,” ujar Kapolres.
Sementara itu, pembunuhan dua mahasiswi dilakukan karena dilandasi rasa sakit hati. Ia mengklaim menjalin hubungan asmara dengan Siska yang akrab disapa Cika, namun merasa dikhianati karena diselingkuhi.
“Sudah saya lihat chat mereka. Cika selingkuh, yang mengajarkan Cika selingkuh itu Dedek (Adek), waktu KKN diajarkan,” ujar Wanda dalam pengakuannya.
Rasa pengkhiatan tersebut membutakan hati dan jiwa Wanda sehingga ia nekat membunuh Siska dan Adek pada awal 2024, tak lama setelah keduanya dilaporkan hilang. Kedua mahasiswi itu dibunuh di lingkungan rumah pelaku.
Sumur tua yang telah lama tak digunakan menjadi tempat Wanda menyembunyikan kejahatannya.