Kabarminang – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sijunjung berhasil mengungkap praktik penyalahgunaan dan pengangkutan BBM bersubsidi jenis Bio Solar dalam jumlah melebihi batas ketentuan. Penangkapan dilakukan pada Kamis (4/12/2025).
Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Hendra Yose, menjelaskan bahwa penindakan berawal dari informasi masyarakat terkait aktivitas mencurigakan pengangkutan BBM menggunakan truk. Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Satreskrim melakukan penyelidikan.
Pada pukul 07.00 WIB, petugas menemukan sebuah truk colt diesel warna kuning BM-9389-FU yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Jorong Batang Kering, Nagari Kamang, Kecamatan Kamang Baru. Truk tersebut dicurigai karena mengangkut drum dan jeriken berisi minyak.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan tiga drum berisi BBM subsidi jenis Bio Solar, satu drum kosong, serta lima jeriken kosong. Pengemudi truk, JS, merupakan warga Jorong Batang Kering.
Menurut AKP Hendra Yose, pelaku mengakui bahwa BBM tersebut dibeli di SPBU Batang Kering. Modusnya, pelaku mengisi tangki truk secara berulang menggunakan enam barcode berbeda yang dipinjam dari orang lain. Setelah itu, BBM dalam tangki disedot menggunakan mesin pompa Sanyo dan dipindahkan ke dalam drum.
BBM tersebut kemudian dijual kembali kepada sejumlah pembeli di Nagari Tanjung Keling, Kecamatan Kamang Baru. Pelaku juga mengaku telah berulang kali melakukan praktik serupa untuk memperoleh keuntungan.
Ancaman Hukuman
“Terhadap pelaku JS kami terapkan Pasal 40 angka 9 UU No. 6 Tahun 2023 tentang penetapan Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang, dengan ancaman pidana 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp60 miliar,” tegas AKP Hendra Yose, Jumat (5/12/2025).
Ia menambahkan bahwa Polres Sijunjung akan terus menindak tegas para pelaku penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi untuk mencegah kelangkaan dan memastikan keadilan distribusi bagi masyarakat.
“Terkait kasus ini, kami juga akan melakukan penyelidikan ke sejumlah SPBU di wilayah hukum Polres Sijunjung yang melayani pengisian BBM subsidi dengan barcode tidak sesuai peruntukan kendaraan,” ujarnya.
















