Kepala UPTD SDABK Sumbar Wilayah Selatan, Zakirman, mengatakan bahwa Deki bekerja sebagai tenaga honorer di UPTD itu sejak 2019 sebagai penjaga pintu air. Ia menyebut bahwa belakangan ini Deki menjadi pengamat air wilayah VI di pompa VII.
Zakirman mengatakan bahwa Deki lulus sebagai PPPK paruh waktu. Perihal pelantikan Deki sebagai PPPK, ia menginformasikan bahwa pihaknya masih menunggu SK Deki dari Badan Kepegawaian Nasional.
Soal kepribadian Deki, Zakirman mengenang Deki sebagai pribadi yang baik.
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Kota, Iptu Oon Kurnia Ilahi, mengatakan bahwa Deki ditusuk oleh remaja putus sekolah berinisial Z (17 tahun) pada Senin (17/11) sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan Sawah Rimbo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok. Ia mengatakan bahwa penusuk dan korban warga Tanah Garam.
Oon menceritakan bahwa awalnya Z bersama temannya mengendarai sepeda motor dengan kencang di hadapan Deki. Deki kemudian menegur Z. Namun, Z tidak terima ditegur. Keduanya lalu berkelahi.
Karena merasa tidak sanggup mengalahkan Deki, Z pergi begitu saja meninggalkan Deki sambil berkata, “Kamu lihat nanti, ya.” Z kemudian pulang ke rumahnya diantar oleh temannya untuk mengambil sebilah pisau dan meminta bantuan kepada kakaknya, W (22), untuk balas dendam kepada Deki.
Sekitar 10 menit kemudian Z datang bersama kakaknya. Mereka menghardik dan meminta Deki untuk menghampiri mereka. Deki pun mendatangi adik kakak itu. Tiba-tiba Z menusuk dada kiri Deki dengan pisau. Sementara itu, W, yang juga sedang memegang pisau, tidak jadi menyerang Deki karena dipegang oleh warga.
“Setelah ditusuk satu kali, Deki langsung jatuh tergeletak. Setelah itu, pelaku melarikan diri, sedangkan Deki dibawa oleh warga ke Rumah Sakit Tentara Kota Solok. Di rumah sakit itu Deki dinyatakan meninggal dunia di IGD sekitar pukul 18.30 WIB, yang diduga kuat akibat tusukan pisau dari pelaku,” tutur Oon.
















