Peristiwa ini memicu keprihatinan banyak pihak setelah video yang memperlihatkan aksi perusakan rumah doa dan histeria jemaat tersebar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat sejumlah orang membawa balok kayu dan merusak fasilitas ibadah yang juga digunakan sebagai tempat pendidikan agama bagi anak-anak Kristen.
Pendeta GKSI Anugerah Padang, F. Dachi, menyatakan bahwa saat kejadian sedang berlangsung kebaktian dan pengajaran agama yang diikuti oleh sekitar 30 anak. “Tiba-tiba massa datang berteriak ‘bubarkan, bubarkan!’ Mereka melempari rumah, memecahkan kaca, merusak peralatan, bahkan memutus aliran listrik. Anak-anak ketakutan dan menangis,” ujarnya.