Kabarminang – Zuli Asril (28), petugas Satpam di Universitas Negeri Padang (UNP), mengikamahkan seorang bayi perempuan di sebuah klinik bidan di Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, pada Rabu (25/6) pagi. Saat itu ia tidak curiga terhadap bayi dan orang tuanya. Ia baru terkejut setelah tahu keesokan harinya dari berita bahwa bayi itu merupakan anak hasil hubungan gelap dua anak muda.
Pada Rabu (25/6) pukul 09.00 WIB Zuli mendampingi istrinya melahirkan anak pertama mereka di sebuah klinik bidan di Kurao Pagang. Saat iiba di klinik itu pukul 10.00 WIB, ia melihat seorang perempuan muda berada di dalam kamar bersalin. Perempuan itu datang lebih dulu daripada Zuli dan istrinya.
Perempuan tersebut, menurut keterangan perawat yang bertugas saat itu, kata Zuli, datang hanya ditemani seorang teman perempuan, yang segera pulang tak lama setelah mengantarnya. Setelah melahirkan bayi, kata Zuli, perempuan muda itu sendirian, tanpa ditemani suami atau anggota keluarga lainnya.
“Dia tak membawa apa-apa. Bahkan, pakaian ganti pun tak ada. Klinik akhirnya memakaikan perlengkapan, termasuk kain bedong dan baju bayi. Perlengkapan itu ditinggalkan kakak ipar saya saat melahirkan bulan sebelumnya di klinik itu,” ujar Zuli kepada Kabarminang.com pada Selasa (29/7).
Zuli menceritakan bahwa kamar bersalin perempuan itu berada tepat di sebelah kamar istri Zuli. Keduanya hanya dipisahkan tirai. Dari sanalah Zuli mendengar berbagai percakapan yang membuatnya makin gelisah.
“Bidan sempat tanya, ‘Mana suami kamu?’ Dia jawab, ‘Suami saya di Kalimantan. Merantau.’ Lalu, ditanya lagi, ‘Tinggal di mana?’ Dia jawab di Simpang Tinju, Kelurahan Kampung Olo,” ucap Zuli.
Zuli mengisahkan bahwa tangisan perempuan itu terdengar hampir sepanjang hari. Bayinya pun ikut menangis. Karena tidak tahan melihat bayi itu tidak diasuh oleh siapa pun, Zuli mengambil peran yang tak biasa.
“Karena tidak ada yang mengikamahkan bayi itu, saya yang melakukannya,” ujarnya lirih.