Kabarminang.com – Heboh aliran sesat Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa menambah rukum Islam menjadi 11. Aliran sesat ini pertama kali muncul di Dusun Bonton-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada 2024 dan dipimpin oleh seorang wanita bernama Petta Bau (59).
Berdasarkan informasi yang beredar, aliran sesat ini juga mengajarkan kepada pengikut untuk tidak menunaikan ibadah haji di Makkah. Menurut Kepala Badang Permusyarawatan Desa (BPD) Bonto-bonto, Marzuki menyebutkan bahwa pengikutnya diajarkan untuk melaksanakan ibadah haji ke Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa.
“Rukun Islamnya ada 11, terus kalau ibadah haji di tanah suci tidak sah kecuali ke tanah gunung Bawakaraeng,” katanya yang dikutip melalui Detikcom pada Sabtu (15/3).
Kemudian, lanjut Marzuki, pengikut aliran tersebut juga diwajibkan membeli benda pusaka sebagai syarat masuk surga. Lalu, mereka juga dilarang membangun rumah dengan dalih akan segera kiamat.
“Harus beli pusaka untuk dipakai selama nanti di akhirat. Anggotanya mau bangun rumah dilarang karena alasannya sudah mau kiamat dan uangnya untuk beli pusaka,” ungkapnya.
Saat aliran sesat ini muncul, Kemenag Maros langsung menghentikannya. Namun, karena pemimpinnya kehabisan uang, aliran sesat ini muncul kembali.
“Karena persoalan ekonomi, dia mungkin mau jual pusakanya untuk dapat uang lagi. Iya begitu modusnya, hampir semua aliran sesat ada modusnya untuk kepentingan ekonomi di belakangnya,” kata Kepala Kemenag Maros, Muhammad.