“Beberapa hari ini harga cabai naik karena pasokan dari daerah penghasil berkurang. Sebelumnya memang sempat turun drastis karena panen besar di beberapa daerah seperti Kerinci, tetapi sekarang stok mulai berkurang, makanya harga naik lagi,” ujar Zakirman kepada Sumbarkita.
Ia juga menambahkan bahwa harga cabai bisa kembali naik dalam beberapa hari ke depan jika pasokan tidak segera normal.
“Biasanya kalau sudah mendekati bulan puasa, permintaan semakin tinggi, tapi kalau pasokan terbatas, harga pasti terus naik. Masyarakat harus bersiap dengan kemungkinan kenaikan harga ini,” katanya.
Menurut Zakirman, tren kenaikan harga menjelang Ramadan memang sudah menjadi pola tahunan. Ia memperkirakan harga cabai merah keriting masih berpotensi naik, terutama jika hujan terus mengguyur daerah penghasil dan menghambat panen.
“Kondisi cuaca juga berpengaruh. Kalau hujan terus, produksi bisa terganggu, dan itu akan menyebabkan harga naik lebih tinggi lagi,” jelasnya.
Pedagang berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang Ramadan.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam berbelanja dan mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga dalam beberapa pekan ke depan.
Dengan kenaikan harga yang terjadi saat ini, para pedagang dan konsumen di Pasar Pariaman berharap kondisi pasar segera stabil agar daya beli masyarakat tidak terganggu.