Kabarminang – Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (8/4) picu peningkatan jumlah gempa vulkanik Gunung Talang. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendeteksi pergerakan atau migrasi magma dari kantong magma dalam menuju permukaan Gunung Talang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa terjadi tiga gempa di Kabupaten Solok dan sekitarnya. Gempa pertama berkekuatan magnitudo 4,2 terjadi pada pukul 17.23 WIB. Gempa ini berpusat pada titik koordinat 0.98 Lintang Selatan, 100.71 Bujur Timur atau 20 kilometer tenggara Kabupaten Solok pada kedalaman satu kilometer. Selang 16 menit kemudian Kabupaten Solok kembali diguncang gempa dengan kekuatan 2,4 magnitudo. Gempa bumi magnitudo 2,6 kembali terjadi pada pukul 18.14 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa ini disebabkan adanya pergeseran atau aktivitas Segmen Sumani.
Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) juga menyampaikan kondisi terkini Gunung Talang, usai kejadian gempa bumi tektonik tersebut.
Kepala Badan Geologi KESDM Muhammad Wafid mengungkapkan telah terdeteksi adanya indikasi pergerakan atau migrasi dari kantong magma dalam menuju permukaan Gunung Talang akibat gempa dangkal tersebut.
Ia menyebut terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik Gunung Talang usai gempa tektonik segmen Suliti.
“Setelah kejadian gempa tektonik ini, kegempaan di Gunung Talang sampai pukul 24.00 WIB tercatat 115 kali kejadian. Jumlah gempa vulkanik dalam pada Selasa kemarin tercatat 101 kali kejadian,”ujar Muhammad Wafid melalui keterangannya, Rabu (9/4).
Wafid menjelaskan, pemunculan gempa vulkanik dalam ini mengindikasikan adanya migrasi atau perpindahan magma dari kantong magma dalam ke permukaan. Meski demikian, hasil pemantauan kegempaan Gunung Talang sudah menurun.
“Sejak malam tadi hingga pagi ini, hanya tercatat 17 kali kejadian kegempaan,” sebutnya.
Ia menyampaikan bahwa sampai saat ini Gunung Talang masih berada pada level I atau normal. Meski demikian, baik masyarakat atau pendaki tidak direkomendasikan bermalam atau mendekati area sekitar kawah Talang dalam radius 500 meter.