Kabarminang — Puluhan anak TK dan siswa SD di Agam diduga keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (1/10).
Sekretaris Daerah Agam, M. Lutfi, mengatakan bahwa hingga pukul 20.00 WIB sudah 36 orang yang diduga keracunan MBG tersebut. Ia menyebut bahwa jumlah itu kemungkinan bertambah karena pihaknya sedang menelusuri sekolah-sekolah yang menerima MBG tersebut pada hari itu.
“Ada 35 anak TK dan siswa SD ditambah satu orang guru yang diduga keracunan MBG. Mereka kini dirawat di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Manggopoh,” ujarnya kepada Kabarminang.com.
Lutfi mengatakan bahwa keracunan MBG itu terjadi di beberapa SD di Agam. Pihaknya sedang mendata sekolah tersebut.
MBG itu, kata Lutfi, dikonsumsi anak TK dan siswa SD pukul 10.00 WIB. Kemudian, katanya, para korban sakit perut dan muntah-muntah, lalu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas sekitar pukul 14.00 WIB dan 15.00 WIB.
“Ada satu guru yang keracunan. Dia makan nasi goreng, menu MBG hari ini, pukul 13.00 WIB,” ucap Lutfi.
Lutfi menyebut bahwa Pemkab Agam melalui tim satgas bergerak cepat merespons kasus dugaan keracunan MBG itu. Ia menuturkan bahwa sejak siang petugas Satgas telah melakukan reaksi cepat dengan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
“Saya langsung meninjau RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Manggopoh untuk memastikan korban tertangani dengan baik. Saat ini, ambulans dari berbagai puskesmas juga disiagakan guna membantu proses rujukan pasien dari Puskesmas Manggopoh ke fasilitas kesehatan lanjutan,” tuturnya.














