“Kalau dia (ulama) itu menjadi panutan, maka dia (ulama) itu harus membagi kasih sayangnya ke semua kalangan sehingga semua orang terayomi, jujur kita katakan paslon tiga sangat mencintai beliau (ulama),” ujar Elzadaswarman.
Sementara itu, paslon nomor urut 4 Erwin Yunaz-Fahlevi Mazni menjawab dengan memaparkan perlunya mengingat kembali posisi alim ulama sebagai tokoh yang dihormati. Selain itu, ulama juga berperan sebagai penasihat untuk menjalankan roda pemerintahan.
“Kedatangannya (ulama) seharusnya bukan karena diajak oleh kelompok yang berkepentingan. Kita posisikan kembali ninik mamak sebagai tempat bertanya, alim ulama sebagai suluah bendang dalam nagari, bundo kanduang sebagai penasehat ka sarugo. Kita akan posisikan kembali lembaga ini sebagai penasihat wali kota dan wakil wali kota agar pemerintahan itu berjalan dengan sejuk dan damai. Jangan libatkan tungku tigo sajarangan dalam politik,” katanya.
Terakhir, paslon nomor urut 5 Yendri Bodra Dt. Parmato Alam-Ahmad Ridha merespons pertanyaan itu dengan perlunya dibangun kantor kebudayaan di Kota Payakumbuh untuk mengurus sosial budaya ke depannya.
“Tujuannya agar lembaga adat dan budaya kita lebih terorganisir dalam mengembangkan adat budaya kita dalam masyarakat,” ujarnya.
Untuk diketahui, Pilkada Payakumbuh pemilihan wali kota dan wakil wali kota diikuti oleh lima paslon yakni: Supardi-Tri Venindra nomor urut 1, Almaisyar-Joni Hendri nomor urut 2, Zulmaeta-Elzadaswarman nomor urut 3, Erwin Yunaz-Fahlevi Mazni nomor urut 4, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam-Ahmad Ridha nomor urut 5.