Namun, Iqbal membalas dengan kritik tajam, menyebut bahwa kedua kandidat lainnya, yang merupakan mantan kepala daerah, gagal mengatasi masalah mendasar seperti kemiskinan dan pengangguran.
“Dua orang mantan wali kota di kiri kanan saya ini, apa yang mau dibanggakan? Padang Panjang masih mencatat kemiskinan tertinggi, dan di Kota Padang, pengangguran juga tertinggi. Ini bukti kegagalan mereka membangun kota. Kita butuh perubahan besar,” tegas Iqbal.
Fakta Data: Angka Pengangguran dan Kemiskinan
Pernyataan Iqbal soal tingginya angka pengangguran di Kota Padang didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Padang mencapai 9,88 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Pasaman Barat di posisi kedua (6,34 persen) dan Kabupaten Dharmasraya di posisi ketiga (6,02 persen).
Namun, dari sisi kemiskinan, Kota Padang mencatat tren positif. Tingkat kemiskinan di kota ini terus menurun, dari 4,94 persen pada 2021 menjadi 4,06 persen pada 2024. Sebaliknya, Padang Panjang menunjukkan tren fluktuatif. Setelah sempat turun pada 2022, angka kemiskinan di kota tersebut kembali naik menjadi 5,31 persen pada 2024, menjadikannya peringkat ke-12 tertinggi di Sumatera Barat.