Kabarminang.com – Bulan Juni 2025 di Sumatera Barat (Sumbar) diwarnai dua kasus kematian tragis yang menyita perhatian publik secara luas.
Satu melibatkan pembunuhan berantai dengan mutilasi mengerikan, satu lagi melibatkan dokter spesialis mata yang diduga melompat dari lantai enam hotel ternama di Kota Padang.
Mutilasi Sadis serta Terungkap Korban Lebih dari Satu
Kematian tragis pertama terjadi di kawasan pabrik bata, Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Septia Adinda (25) ditemukan tewas dalam kondisi dimutilasi, setelah diketahui dibunuh oleh temannya sendiri, Satria Johanda alias Wanda (25), pada pertengahan Juni.
Menurut keterangan polisi, Wanda menghabisi nyawa Septia setelah terlibat pertengkaran soal utang. Tidak berhenti di situ, ia kemudian menyeret jasad korban dan memutilasinya menjadi 10 bagian sebelum membuangnya ke Sungai Batang Anai.
Kasus ini tidak hanya mengguncang karena kekejamannya, tetapi juga karena pengakuan Wanda bahwa ia sebelumnya telah membunuh dua mahasiswi lainnya, Siska Oktavia (23) dan Adek Gustiana (24), pada awal 2024.
Jasad keduanya dikubur di sumur tua belakang rumahnya. Pengakuan ini membuka bahwa Wanda adalah pelaku pembunuhan berantai yang tak terdeteksi selama lebih dari setahun.
Reaksi publik pun keras. Mirisnya lagi, salah satu ibu korban meninggal dunia akibat tekanan psikologis saat pencarian putrinya tak kunjung membuahkan hasil.
Dokter Spesialis Mata Diduga Lompat dari Lantai 6 Hotel
Di hari berbeda, tepatnya pada 27 Juni 2025, Kota Padang dikejutkan dengan kabar seorang dokter spesialis mata berinisial YH (48) yang ditemukan tewas di Hotel Santika. Peristiwa terjadi sekitar pukul 10 pagi dan terekam dalam CCTV hotel.