“Sebagai calon pemimpin, jangan ikut menyebarkan hoaks kepada masyarakat Sumatera Barat. Data LGBT itu dari mana? Kok bisa tiba-tiba nomor tiga?” ujarnya.
Vasko mengimbau agar dalam menyampaikan informasi, para kandidat lebih berhati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.
Cek Fakta: Benarkah Sumbar Peringkat Ketiga Nasional Terkait LGBT?
Penelusuran Sumbarkita, pernyataan Epyardi mengangkat kembali isu LGBT di Sumbar yang sebelumnya pernah disinggung oleh Nasrul Abit, mantan Wakil Gubernur Sumbar periode 2016-2021. Pada tahun 2019, Nasrul menyatakan bahwa data hasil tim konselor penelitian perkembangan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), angka LGBT di Sumbar tercatat sebanyak 18.000 orang.
Ia menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan perantau asal Sumbar di Jambi, seraya menyoroti bahaya LGBT sebagai penyebab penyebaran HIV/AIDS. Namun, data dari Kementerian Kesehatan (Siha Kemenkes) mengenai perkembangan kasus HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan hal berbeda. Dalam laporan Januari–Maret 2022, Sumbar menempati posisi ke-14 untuk jumlah orang yang dites HIV, dengan total 14.980 orang. Sedangkan untuk kasus AIDS yang dilaporkan, Sumbar berada di peringkat ke-24 dengan 13 kasus baru.