Kabarminang.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat kembali melepasliarkan satu ekor beruang madu jantan ke habitat alaminya pada Jumat (18/7/2025), setelah sebelumnya hewan dilindungi itu masuk ke wilayah permukiman warga di Bukit Gombak, Nagari Baringin, Kecamatan Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar.
Kepala BKSDA Sumbar, Hartono, menyampaikan bahwa proses pelepasliaran dilakukan setelah tim medis memastikan kondisi beruang dalam keadaan sehat usai dilakukan pembiusan dan evakuasi.
“Setelah dievakuasi dan dinyatakan sehat, beruang tersebut dikembalikan ke habitatnya sebagai bagian dari upaya pelestarian,” ujar Hartono pada Sabtu (19/7/2025).
Pelepasliaran beruang madu (Helarctos malayanus) ini merupakan langkah konservasi untuk menjaga keseimbangan populasi satwa liar serta mencegah konflik antara manusia dan hewan.
Sebelum proses pelepasan, tim BKSDA terlebih dahulu melakukan observasi lokasi pelepasliaran guna memastikan ekosistem tempat tinggal yang baru memenuhi kebutuhan dasar beruang, terutama ketersediaan pangan.
“Kami tidak langsung melepasliarkan tanpa pertimbangan. Observasi lokasi penting dilakukan agar satwa tidak kembali masuk ke permukiman atau menimbulkan konflik baru,” jelasnya.
Selain menangani proses evakuasi, BKSDA juga tengah mengevaluasi penyebab kemunculan beruang madu ke wilayah penduduk.
Hartono mengungkapkan bahwa perpindahan satwa dari habitat aslinya ke area manusia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti berkurangnya sumber makanan di hutan, pembukaan lahan ilegal, atau aktivitas manusia yang tidak disadari memancing satwa mendekat.