Kabarminang – Organisasi Aksi Solidaritas Piaman Laweh (ASPILA) turun tangan membantu biaya pengobatan seorang nenek berinisial RD (60), korban dugaan penganiayaan berat yang terjadi di Korong Sungai Sirah, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.
Ketua ASPILA, Azwar Anas, menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan bantuan awal sebesar Rp2 juta kepada keluarga korban. RD saat ini masih dirawat dalam kondisi kritis di RS Yosudarso Padang.
“Kami ikut prihatin atas kejadian ini. Bantuan Rp2 juta ini sifatnya awal. Kami akan kembali menggalang donasi untuk meringankan biaya pengobatan korban,” ujar Azwar kepada Kabarminang, Sabtu (20/9/2025).
Lebih lanjut, Azwar mendorong pemerintah daerah untuk tidak tinggal diam terhadap kasus ini. Ia menegaskan bahwa persoalan ini bukan hanya menyangkut aspek hukum, tetapi juga kemanusiaan.
“Pemerintah perlu turun tangan membantu hingga korban sembuh. Ini tanggung jawab bersama,” katanya.
Kasus ini bermula dari dugaan pencabulan yang dialami oleh seorang anak perempuan kelas VI SD. Pelakunya diduga merupakan adik tiri nenek korban. Setelah berhasil melarikan diri ke rumah tetangga, korban selamat, namun neneknya yang mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan perbuatan tersebut justru menjadi korban penganiayaan hingga luka berat.
Laporan resmi atas dugaan pencabulan dan penganiayaan berat ini telah dilayangkan ke Polres Pariaman pada Sabtu, 14 September 2025, dengan Nomor: LP/B/144/IX/2025/SPKT/POLRES PARIAMAN/POLDA SUMBAR. Saat ini, pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus tersebut.
Ketua Rumah Perempuan dan Anak (RPSA) Pariaman, Fatmiyeti Kahar, menyatakan bahwa timnya terus mendampingi anak korban sejak laporan masuk. Menurutnya, korban dalam kondisi trauma berat dan kini berada dalam proses pemulihan secara psikososial.
“Kami pastikan korban tidak sendirian menghadapi kasus ini. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan layanan kesehatan,” kata Fatmiyeti.