Informasi tentang siswi yang melahirkan dalam kelas, kata Masri, menyebar ke seluruh SMA 3 Lengayang. Ia menyebut bahwa siswa berduyun-duyun untuk melihat kejadian itu. Karena penasaran dengan peristiwa mengejutkan itu, katanya, banyak siswa yang tidak mengambil makanan dari Program Makan Bergizi Gratis yang dibagikan waktu itu.
“Saya ikut melihat siswi itu di dalam kelas karena penasaran dengan kejadian yang menghebohkan siswa itu. Dia melahirkan dengan normal. Bayinya perempuan. Rancak,” ucap Masri.
Masri mengatakan bahwa guru kemudian menghubungi petugas puskesmas untuk membantu siswi yang melahirkan tersebut. Tak lama kemudian, katanya, bidan puskesmas datang dengan ambulans, lalu memotong tali pusar bayi di kelas. Setelah itu, katanya, bidan membawa siswi itu ke puskesmas.
Di sisi lain, kata Masri, guru menghubungi ibu dari SPA untuk memberitahukannya kejadian itu. Ia menyebut bahwa sang ibu pingsan di rumah saat dikabari bahwa anaknya melahirkan di kelas.
Masri mengatakan bahwa SPA tidak terlihat seperti orang hamil oleh guru dan siswa lainnya. Menurutnya, siswi itu tidak terlihat hamil karena memang badannya besar.
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pesisir Selatan, AKP Yogie Biantoro, mengatakan bahwa SPA diduga disetubuhi oleh tetangganya, PRK, sebanyak tiga kali di rumah korban di Kampung Sumbaru, Nagari Kambang.
Yogie menceritakan bahwa peristiwa pertama terjadi pada suatu hari (tanggal tidak diingat pelaku dan korban) Januari 2025. Sekitar pukul 23.00 WIB saat SPA berada di kamarnya, PRK masuk ke dalam kamar itu melalui jendela. Lalu, SPA bertanya mengapa paman (mamak) masuk ke dalamnya. PRK lalu meminta SPA untuk diam dan tidak mengadu kepada ayahnya.
“Kalau SPA mengadu, PRK mengancam akan membunuh SPA,” ucap Yogie.
















