Kabarminang.com – Pada tahun 2025, Dana Desa (DD) yang diterima oleh 55 pemerintah desa di Kota Pariaman dialokasikan untuk ketahanan pangan dengan total Rp 8,2 miliar, atau sekitar 20 persen dari total DD sebesar Rp 41 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat desa, dengan rincian alokasi per desa antara Rp 116 juta hingga Rp 197 juta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Pariaman, Yalvi Endri, mengungkapkan bahwa ketahanan pangan yang diterapkan di desa-desa setempat memanfaatkan potensi lokal yang ada. Masing-masing desa mengarahkan dana desa untuk berbagai sektor ketahanan pangan, seperti peternakan, perikanan, dan pertanian.
“Setiap pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk ketahanan pangan yang disesuaikan dengan potensi dan sumber daya masing-masing desa,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Selasa (28/1).
Di sektor peternakan, desa-desa di Pariaman fokus pada pengembangan sapi, ayam, dan itik. Sementara itu, untuk sektor perikanan, komoditas yang dibudidayakan antara lain ikan lele, gurame, dan nila. Bidang pertanian juga turut disorot dengan penanaman padi, jagung, dan berbagai tanaman holtikultura.
Yalvi Endri menambahkan bahwa pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pemerintah desa serta memantau pelaksanaan anggaran agar DD yang dikucurkan pemerintah pusat bisa tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi ketahanan pangan masyarakat desa.
“Pemerintah akan terus mendampingi desa-desa dalam memantau pelaksanaan anggaran, agar dana desa yang diberikan dapat digunakan secara tepat sasaran,” ujarnya.
Selain itu, pada peringatan Hari Desa Nasional, Pejabat Wali Kota Pariaman, Roberia, mengimbau agar pemerintah desa lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong untuk mendukung program ketahanan pangan.