Kabarminang — MW (30), ibu bocah korban dugaan pencabulan ayah tiri di Padang Pariaman, meminta netizen tidak menyebarkan foto anaknya di media sosial. Ia menyampaikan permintaan itu karena beberapa waktu yang lalu ada kreator konten yang membagikan foto anaknya di Facebook.
“Masa depan anak saya masih panjang. Kalau fotonya dipajang di media sosial, orang jadi tahu dia korban pencabulan. Nanti dia akan malu ditertawakan oleh teman-temannya atau malu bertemu orang jika nanti dia sudah cukup besar dan mengetahui arti pencabulan. Sekarang dia belum paham,” tutur MW di Padang Pariaman, Senin (24/2).
MW mengatakan bahwa jika foto anaknya sebagai korban dugaan pencabulan tersebar luas di media sosial, ia takut mental anaknya rusak jika banyak orang yang kelak merundungnya (bully). Karena itu, ia meminta netizen, terutama kreator konten, untuk bersimpati kepada keluarganya yang mengalami musibah.
“Tolong jangan mengambil keuntungan dari musibah yang kami alami,” ucapnya.
MW mengatakan bahwa akibat dugaan pencabulan itu, emosi anaknya tidak stabil, seperti cenderung menentang perkataan ibunya. Ia menduga hal itu terjadi karena dugaan pencabulan dan ancaman pembunuhan oleh ayah tiri yang ia alami. Untuk memulihkan mental anaknya, ia akan membawa anaknya ke psikolog pada Rabu (26/2).
Sebelumnya, MW memeriksakan anaknya kepada dokter karena anaknya mengeluhkan alat kelaminnya sakit saat buang air kecil, yang diduga akibat dugaan pencabulan itu.