Kabarminang.com – Seorang oknum Brimob dan 10 warga sipil ditahan Polres Jakarta Timur terkait kasus penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya perantau asal Agam Sumatera Barat, Rahmat Faisandri (29). Informasi ini disampaikan oleh anggota DPR RI, Andre Rosiade, bersama Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, pada Sabtu (1/2).
“Update terbaru dari Polres Jakarta Timur, total 10 orang sipil dan satu oknum Brimob telah ditahan,” ujar Andre.
Andre juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan dua pelaku lainnya yang akan segera diamankan oleh pihak kepolisian.
“Kemungkinan ada dua orang lagi yang akan menyusul, karena sudah ada indikasi kuat keterlibatan mereka,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan terbaru dari pihak kepolisian, motif kematian warga Lubuk Basung, Kabupaten Agam, itu masih berkaitan dengan dugaan pencurian. Rahmat Faisandri sendiri bekerja sebagai sopir Bus Al-Hijrah jurusan Jakarta-Padang.
Diberitakan sebelumnya, Kuasa hukum keluarga Rahmad Faisandri, Mukti Ali, mengungkapkan hasil penelusuran sementara di lokasi kejadian yang diduga menjadi tempat Rahmad Faisandri dikeroyok. Di hadapan Komisi III DPR RI, Kamis (30/1), Mukti menjelaskan kesaksian seorang sekuriti yang menyatakan bahwa Rahmad dikeroyok oleh sejumlah kuli bangunan.
“Kami menelusuri TKP dan menurut keterangan seorang sekuriti, korban masuk ke ruko sekitar pukul 02.00 WIB. Korban naik ke lantai dua ruko yang masih dalam tahap pembangunan. Saat itu, korban diduga mengambil ponsel dan dompet. Ketika aksinya ketahuan, terjadi tarik-menarik hingga korban terjatuh ke lantai bawah dan melarikan diri. Setelah itu, korban kembali lagi ke lokasi dan berpura-pura tidur di sana. Saat itulah ia dipukuli secara ramai-ramai oleh para tukang bangunan,” jelas Mukti Ali.