Kabarminang.com – Cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah Pariaman beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat nelayan memilih tidak melaut demi keselamatan mereka.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakab bahwa tinggi gelombang di perairan Pariaman diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter. Angin kencang dengan kecepatan hingga 30 knot semakin meningkatkan risiko kecelakaan di laut. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat pesisir dan nelayan agar tetap waspada terhadap potensi bahaya.
Salah satu nelayan di Pariaman, Roskiman mengatakan demi keselamatan ia mimilih tidak melaut dan menunggu cuaca membaik.
“Saat ini gelombang sangat tinggi. Kapal kecil kami tidak mungkin bertahan di tengah kondisi seperti ini,” ujar Roskiman, Senin (27/1).
Cuaca buruk ini juga berdampak pada perekonomian para nelayan. Mereka mengeluhkan sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak ada penghasilan dari hasil tangkapan ikan.
Beberapa nelayan berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban mereka selama tidak bisa melaut.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pariaman mengimbau masyarakat pesisir untuk menghindari aktivitas di sekitar pantai dan selalu memantau perkembangan cuaca dari BMKG. Para nelayan diminta untuk tidak memaksakan diri melaut hingga situasi cuaca kembali normal.
“Keselamatan adalah yang utama. Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada situasi darurat,” ujar Rahdius Syahbandar, perwakilan BPBD Pariaman.
Cuaca ekstrem di Pariaman diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta untuk terus memantau informasi terbaru agar dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat.