Kabarminang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang mencatat kerugian infrastruktur akibat banjir dan banjir bandang yang terjadi pada 25 November 2025 mencapai Rp264 miliar lebih. Kerusakan tersebut meliputi jembatan, jalan, gedung pemerintahan, sekolah, hingga sistem penyediaan air minum.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang, bencana tersebut menyebabkan tujuh jembatan rusak berat dan satu jembatan rusak ringan. Selain itu, terjadi kerusakan jalan sepanjang 1.884 meter di sejumlah titik.
Total kerugian infrastruktur jalan dan jembatan ini diperkirakan mencapai Rp157.894.870.855 atau sekitar Rp157,8 miliar.
Tak hanya itu, kerusakan bendungan dan alur sungai akibat banjir bandang juga menimbulkan kerugian besar, dengan nilai mencapai Rp84.362.500.000 atau sekitar Rp84,3 miliar.
Sementara pada sektor gedung pemerintahan, khususnya fasilitas pendidikan, tercatat 22 unit sekolah terdampak, terdiri dari 8 PAUD, 12 SD, dan 2 SMP. Kerusakan pada sektor ini ditaksir menimbulkan kerugian sekitar Rp5.572.835.739 atau Rp5,57 miliar.
Selain itu, bencana juga merusak Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada tujuh intake PDAM, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp16.526.783.350 atau sekitar Rp16,5 miliar.
“Setelah dilakukan penghitungan secara menyeluruh, total kerugian infrastruktur akibat bencana banjir dan banjir bandang mencapai Rp264.356.989.944,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, Senin (8/12/2025).
Pemko Padang saat ini terus melakukan pendataan lanjutan serta menyiapkan langkah perbaikan dan pemulihan infrastruktur terdampak, khususnya pada fasilitas vital yang menunjang aktivitas dan keselamatan masyarakat.















